Jumat, 15 Mei 2009

Depag Alokasikan 150 Miliar Untuk Membangun MBI

Jakarta, 14/5 (Pinmas)-- Departeman Agama (Depag) menganggarkan Rp150 miliar dana dari APBN 2009 untuk membangun Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) di 12 provinsi di Indonesia guna meningkatkan mutu pendidikan Islam di tanah air.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama, Prof. Dr Mohammad Ali, di Jakarta, Kamis (14/5) mengatakan, pembangunan MBI di 12 provinsi itu sudah masuk tahap penandatangan kerja sama antara pemerintah pusat dengan masing-masing kepada daerah yang juga membantu menganggarkan dana untuk penyelesaian pembangunannya.

Ke-12 provinsi yang dibangun MBI pada tahun ini yaitu Kota Dumai Provinsi Riau, Kota Batam (Kepulauan Riau), Kabupaten Musi Banyu Asin (Muba) Sumatera Selatan, Kabupaten Maros (Sulawesi Selatan).

Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah, Indramayu (Jawa Barat), Palu (Sulawesi Tengah), Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kabupaten Lombok Timur, (Nusa Tenggara Barat) dan Kota Padang Pariaman (Sumatera Barat).

Madrasah Bertaraf Internasional adalah madrasah yang memenuhi delapan komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan memiliki keunggulan pelayanan dan lulusan yang diakui secara internasional.

Program MBI merupakan rintisan Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Depag menggunakan sistem pendidikan yang terpadu dengan pondok pesantren yang diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan pendidikan Islam di masa mendatang.

"Dasar hukum pembangunan MBI tersebut tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan," kata Ali.

Pembangunan MBI dapat diselesaikan pada akhir 2009 dan pada tahun depannya sudah bisa menerima siswa baru.

Penyeleksian siswa yang diterima di MBI harus memenuhi kriteria di antaranya lulus tes potensi akademik dan memiliki nilai Ujian Nasional rata-rata minimal delapan dan memiliki bakat lainnya minimal satu bidang.

Departemen Agama juga menyediakan tenaga guru dengan kualitas terbaik yakni minimal guru harus bisa menguasai dua bahasa yakni Inggris dan Arab dengan program pendidikan kurikulum nasional yang mengembangkan jati diri siswa.

Depag juga menginginkan selain ke-12 provinsi yang akan dibangun Madrasah Bertaraf Internasional, bagi provinsi lainnya yang sudah miliki madrasah bertaraf nasional seperti madrasah model dengan ketentuan yang ditetapkan Departemen Agama bisa naik menjadi bertaraf internasional.(ant/ts)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar